BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan keberadaannya. Dimana ilmu pengetahuan maju, teknologi juga pasti maju. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di suatu negara tentu memberikan banyak dampak positif terhadap warganya dan negara itu sendiri. Namun sayangnya tak selamanya dampak postif itu bisa dirasakan oleh seluruh warga di negara tersebut.
Penyebaran atau sosialisasi ilmu pengetahuan mengenai kemajuan teknologi yang tidak merata menyebabkan banyaknya warga yang tidak merasakan dampak positif adanya perkembangan tersebut, salah satunya adalah masih tingginya angka pengangguran di Indonesia.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.
Teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berarti pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:
a. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
b. Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
c. Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Jadi, ilmu pengetahuan dimaknai sebagai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi saling berhubungan. Itu berarti jika ada ilmu pengetahuan harus ada pula teknologi. Karena tanpa teknologi, ilmu pengetahuan yang dimiliki tidak ada manfaatnya karena tidak ada realisasinya. Begitu juga sebaliknya, jika yang dimiliki hanyalah teknologi tanpa ilmu pengetahuan, teknologi itu akan percuma bahkan bisa disalah gunakan.
B.KEMISKINAN
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang bahkan sebuah bangsa berkekurangan, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, ataupun kemampuan yang kadang semuanya saling berkaitan. Berkaitan dalam arti orang yang kurang ilmunya akan kurang juga kemampuannya. Kurang kemampuan akan menyebabkan kekurangan ekonomi. Namun, orang yang kurang ekonominya belum tentu kurang pula kemampuannya.
Banyak peduduk wilayah Indonesia yang masih berada pada taraf kemiskinan di segi ekonominya. Beberapa dari kasus kemiskinan tersebut tidak disebabkan oleh kurangnya kemampuan yang dimiliki melainkan dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan disini berarti maraknya penggunaan teknologi di segala aspek kehidupan di Indonesia. Ketidakseimbangan antara perkembangan teknologi dengan pemahaman warga Indonesia mengenai teknologi itu sendiri dapat menimbulkan dampak negatif.
Sebagai contoh, sekarang banyak perusahaan yang sudah memanfaatkan teknologi dalam semua proses produksinya, oleh sebab itu perusahaan tersebut membutuhkan teknisi yang sudah harus mengerti teknologi yang diterapkan di perusahaan. Itu berarti sebagian besar lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia adalah untuk orang-orang yang mengerti teknologi. Sedangkan untuk yang tidak mengerti, mereka akan pengangguran dan akhirnya berada dalam kemiskinan.
C. CONTOH KASUS
Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK) di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta. BLK yang berjumlah 20 buah ini bisa menampung 60 orang yang tidak punya pekerjaan untuk ditempa dalam berbagai keterampilan seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.
Deded menerangkan para lulusan BLK itu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka. “Sedikit demi sedikit kita mengatasinya dengan cara menjalin kerja sama dengan instansi dan perusahaan melalui pemagangan-pemagangan. Dan akhirnya mereka dipekerjakan,” ujar Deded.
Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya." Baca selengkapnya di http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=30060
D. SOLUSI
Kemiskinan yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh warga Indonesia tentu dapat diturunkan angka presentasinya. Salah satu cara yang sekarang sudah dijalankan oleh PemProv DKI Jakarta adalah dengan mengadakan sekolah gratis. Selain itu pemerintah beserta lembaga masyarakat harus lebih giat lagi untuk mensosialisasikan teknologi kepada warganya mengingat perkembangan teknologi akan terus berlanjut dan akan semakin pesat. Kesadaran dari setiap individu untuk mau mempelajari dan memahami perkembangan teknologi juga harus ditanamkan tetapi juga diikuti dengan ilmu pengetahuan yang cukup agar pemanfaatan teknologi bisa dilakukan secara optimal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dari artikel di atas adalah antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan memiliki keterkaitan. Luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki individu tentu sangat membantu individu tersebut agar tidak berada dalam kemiskinan. Namun luasnya ilmu pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri, hal ini harus diikuti dengan pemahaman serta penguasaan tentang teknologi yang baik dari individu tersebut demi direalisasikannya ilmu pengetahuan sehingga mampu memberikan dampak positif bagi diri dan lingkungannya. Semakin banyaknya individu yang menguasa IPTEK maka angka pengangguran di Indonesia akan semakin berkurang.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar