Sabtu, 21 Desember 2013

Agama dan Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

   Semua yang ada di dunia ini merupakan ciptaan Tuhan YME termasuk manusia. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari setiap manusia membutuhkan pedoman dan petunjuk untuk mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk demi mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat. Itulah salah satu kegunaan dari agama atau kepercayaan seseorang. Namun begitu tidak berarti sebuah negara hanya memiliki satu agama. Terlebih lagi Indonesia dengan beragam suku, bahasa, dan adat istiadat tentu juga beragam pula agama yang diakui di Indonesia. Agama itu adalah Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. AGAMA

   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Diketahui, bahwa sebenarnya kata agama berasal dari bahasa sanskerta yang berarti tradisi. Istilah lain yang memiliki makna identik dengan agama adalah religi yang berasal dari bahasa latin yang berarti mengikat kembali. Mengikat disini maksudnya adalah dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya kepada Tuhan.

   A.1. Islam
      
       Islam merupakan agama yang paling banyak penganutnya di Indonesia. Seorang penganut Islam disebut muslim. Pemuka agama Islam biasa disebut Ustadz (bila lelaki) dan Ustadzah (bila perempuan) atau Imam. Hari raya umat Islam antara lain Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal dan Idul Adha pada  tanggal 10 Dzulhijah menurut penanggalan Islam. Tempat ibadahnya adalah masjid dan kitab sucinya adalah Al-Qur'an.

   A.2. Kristen Katolik

       Pemuka agama Kristen Katolik adalah Pastur. Hari rayanya adalah Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Tempat ibadahnya adalah Gereja dan kitab sucinya adalah Injil atau biasa disebut Alkitab. Penganut Kristen Katolik banyak ditemukan di Papua dan Flores, dapat juga ditemukan di sekitar wilayah Jawa Tengah yaitu Magelang, Yogyakarta, Klaten dan Muntilan.

   A.3. Kristen Protestan

     Agama Kristen Protestan tersebar dalam bentuk beberapa perkumpulan. Seperti di Pulau Sulawesi sekitar 17% dari jumlah penduduknya adalah penganut Kristen Protestan. Mereka tersebar di Tana Toraja, Sulawesi Tengah serta Sulawesi Utara. Ada tiga tempat penganut Kristen Protestan, yaitu di Sulawesi Utara sekitar 94%, di Ambon sekitar 90%, dan di Papua sekitar 90%.

   A.4. Hindu
     
     Agama Hindu memiliki pemuka agama yang disebut Wasi. Tempat ibadahnya adalah Pura. Di Indonesia ada Candi Prambanan yang merupakan Pura Hindu terbesar yang pernah dibangun di dunia. Hari raya umat Hindu adalah Nyepi dan kitab sucinya adalah Weda.

   A.5. Buddha

       Pemuka Agama Hindu disebut Bhikku. Tempat ibadahnya adalah kuil yang berbentuk stupa. Agama Buddha memiliki kepercayaan pada para dewa, dan pada prinsipnya mereka mengakui satu dewa dengan kedudukan tertinggi, yaitu Sang Hyang Adi Buddha.

   A.6. Khonghucu

       Agama Khonghucu merupakan agama yang berasal dari negeri Cina. Perkembangannya tidak terlalu pesat karena agama ini hanya bersifat individual dan tidak menitikberatkan pada pelaksanaan agama yang terorganisir.

B. CONTOH KASUS

TEMPO.CO, Jakarta- Peristiwa peledakan bom malam Natal tahun 2000 didorong oleh konflik Ambon. Edy Setyono, terpidana seumur hidup kasus bom malam Natal tahun 2000, mengatakan insiden bom malam Natal dijadikan shock therapy agar kisruh di Ambon segera berakhir.

“Konflik di Ambon tak kunjung selesai. Kami berpikir membuat gebrakan di Jakarta untuk menakuti mereka agar berhenti," kata Edy saat menjadi saksi bagi terdakwa peledakan bom malam Natal, Umar Patek, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis 15 Maret 2012.

Umar Patek didakwa sebagai aktor peledakan enam gereja pada 24 Desember 2000. Target gereja tersebut adalah Gereja Katedral Jakarta, Gereja Kanisius, Gereka Oikumene Halim, Gereja Santo Yosep, Gereja Koinonia Jatinegara, dan Gereka Anglikan. Patek diancam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 juncto Pasal 55 ayat 1 butir 1 KUHP. Ia juga dihadapkan pada lima dakwaan lain di antaranya penyelundupan senjata dari Filipina dan keterlibatanya dalam bom Bali I 12 Oktober 2002.

Untuk mematangkan rencana tersebut, Edy menuturkan, sekitar sebulan sebelum insiden bom malam Natal it, dia bersama Dulmatin, Imam Samudera, Muklas, dan Hambali melakukan pertemuan untuk merancang aksi tersebut. ”Pertemuan digelar sekitar akhir Oktober atau awal November tahun itu,” ujar Edy. Pertemuan tersebut digelar di Jalan Anggrek Raya No. 4, Malakasari, Klender, Jakarta Timur.

Umar Patek memang berada di rumah itu saat pertemuan terjadi. Namun, Edy mengatakan, Umar Patek tidak turut serta dalam pertemuan itu. Menurut Edy, saat itu Patek hanya diajak Dulmatin untuk datang ke rumah Edy. ”Jadi, dia tidak punya andil dalam perencanaan peledakan bom,” katanya.

Hanya, Edy menegaskan, dalam aksi itu Patek turut serta membantu insiden peledakan bom. Ia membantu menyeting waktu bom tersebut. Menurut Eddy, Patek hanya diajak oleh Dulmatin untuk terlibat dalam peledakan itu.

Asluddin Atjani, pengacara Umar Patek, mengatakan dari keterangan saksi itu kliennya memang turut serta dalam peledakan bom Natal. Tapi keterlibatan Patek dalam peledakan bom itu hanya diajak Dulmatin. ”Ia hanya terlibat sekali, yaitu ikut berada dalam mobil menjelang distribusi bom. Itu pun diajak Dulmatin," katanya seusai sidang. Asluddin kembali menegaskan bahwa kliennya tidak ikut dalam perencanaan peledakan bom.

ANANDA W. TERESIA

C. SOLUSI

  Besarnya rasa toleransi, saling menghargai serta saling menghormati antar umat beragama adalah faktor utama yang dapat ditempuh demi terwujudnya kerukunan dalam kehidupan di berbagai macam agama. Adanya pengawasan serta antisipasi yang lebih matang dari aparat juga dibutuhkan agar kasus-kasus seperti itu tidak terjadi lagi.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

   Memeluk agama sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing individu adalah HAM yang diatur dalam UUD. Kebebasan tersebut tidak semata-mata didapat begitu saja. Setiap umat beragama memiliki kewajibannya masing-masing yang berasal dari ajaran agama yang dianutnya. Namun yang paling penting kewajiban untuk saling menghargai dan menghormati haruslah dimiliki dan dilakukan oleh seluruh umat beragama agar timbul harmonisasi dan kerukunan di lingkungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sumber:



IPTEK DAN KEMISKINAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

   Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan keberadaannya. Dimana ilmu pengetahuan maju, teknologi juga pasti maju. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di suatu negara tentu memberikan banyak dampak positif terhadap warganya dan negara itu sendiri. Namun sayangnya tak selamanya dampak postif itu bisa dirasakan oleh seluruh warga di negara tersebut.

   Penyebaran atau sosialisasi ilmu pengetahuan mengenai kemajuan teknologi yang tidak merata menyebabkan banyaknya warga yang tidak merasakan dampak positif adanya perkembangan tersebut, salah satunya adalah masih tingginya angka pengangguran di Indonesia.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

    Yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.


    Teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berarti pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:

  a. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
   
   b. Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. 

   c. Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

   Jadi, ilmu pengetahuan dimaknai sebagai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi saling berhubungan. Itu berarti jika ada ilmu pengetahuan harus ada pula teknologi. Karena tanpa teknologi, ilmu pengetahuan yang dimiliki tidak ada manfaatnya karena tidak ada realisasinya. Begitu juga sebaliknya, jika yang dimiliki hanyalah teknologi tanpa ilmu pengetahuan, teknologi itu akan percuma bahkan bisa disalah gunakan.

B.KEMISKINAN

   Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang bahkan sebuah bangsa berkekurangan, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, ataupun kemampuan yang kadang semuanya saling berkaitan. Berkaitan dalam arti orang yang kurang ilmunya akan kurang juga kemampuannya. Kurang kemampuan akan menyebabkan kekurangan ekonomi. Namun, orang yang kurang ekonominya belum tentu kurang pula kemampuannya.

    Banyak peduduk wilayah Indonesia yang masih berada pada taraf kemiskinan di segi ekonominya. Beberapa dari kasus kemiskinan tersebut tidak disebabkan oleh kurangnya kemampuan yang dimiliki melainkan dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Perkembangan disini berarti maraknya penggunaan teknologi di segala aspek kehidupan di Indonesia. Ketidakseimbangan antara perkembangan teknologi dengan pemahaman warga Indonesia mengenai teknologi itu sendiri dapat menimbulkan dampak negatif.

    Sebagai contoh, sekarang banyak perusahaan yang sudah memanfaatkan teknologi dalam semua proses produksinya, oleh sebab itu perusahaan tersebut membutuhkan teknisi yang sudah harus mengerti teknologi yang diterapkan di perusahaan. Itu berarti sebagian besar lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia adalah untuk orang-orang yang mengerti teknologi. Sedangkan untuk yang tidak mengerti, mereka akan pengangguran dan akhirnya berada dalam kemiskinan.

C. CONTOH KASUS

"“Tapi saya belum yakin penurunan 20 persen dapat tercapai. Karena tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan,” kata Deded Sukandar kepada beritajakarta.com, Sabtu (23/8). Kendati tidak yakin, bukan berarti Disnakertrans DKI hanya diam saja atau berleha-leha dalam mengatasi pengangguran yang selalu bertambah tiap tahun. Deded mengatakan, tengah berupaya keras untuk melakukan langkah-langkah penurunan angka pengangguran.

Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK) di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta. BLK yang berjumlah 20 buah ini bisa menampung 60 orang yang tidak punya pekerjaan untuk ditempa dalam berbagai keterampilan seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.

Deded menerangkan para lulusan BLK itu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka. “Sedikit demi sedikit kita mengatasinya dengan cara menjalin kerja sama dengan instansi dan perusahaan melalui pemagangan-pemagangan. Dan akhirnya mereka dipekerjakan,” ujar Deded.

Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya." Baca selengkapnya di http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=30060

D. SOLUSI

   Kemiskinan yang disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh warga Indonesia tentu dapat diturunkan angka presentasinya. Salah satu cara yang sekarang sudah dijalankan oleh PemProv DKI Jakarta adalah dengan mengadakan sekolah gratis. Selain itu pemerintah beserta lembaga masyarakat harus lebih giat lagi untuk mensosialisasikan teknologi kepada warganya mengingat perkembangan teknologi akan terus berlanjut dan akan semakin pesat. Kesadaran dari setiap individu untuk mau mempelajari dan memahami perkembangan teknologi juga harus ditanamkan tetapi juga diikuti dengan ilmu pengetahuan yang cukup agar pemanfaatan teknologi bisa dilakukan secara optimal.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

   Kesimpulan dari artikel di atas adalah antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan memiliki keterkaitan. Luasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki individu tentu sangat membantu individu tersebut agar tidak berada dalam kemiskinan. Namun luasnya ilmu pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri, hal ini harus diikuti dengan pemahaman serta penguasaan tentang teknologi yang baik dari individu tersebut demi direalisasikannya ilmu pengetahuan sehingga mampu memberikan dampak positif bagi diri dan lingkungannya. Semakin banyaknya individu yang menguasa IPTEK maka angka pengangguran di Indonesia akan semakin berkurang.

Sumber:

Jumat, 20 Desember 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

BAB I 
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
 
   Seiring berjalannya waktu dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar pasti banyak hal yang dialami, tak terkecuali konflik atau pertentangan di kalangan masyarakat. Pertentangan sosial itu bisa berupa pertentangan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun individu dengan kelompok. Tak jarang pertentangan tersebut hanya disebabkan oleh hal sepele yang semestinya bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas pertentangan sosial atau bahkan mencegahnya. Salah satunya adalah dengan menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat demi mencapai suatu kerukunan, atau dikenal sebagai integrasi sosial.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

A. PERTENTANGAN SOSIAL

     Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. Beberapa hal lain yang dapat menyebabkan timbulnya pertentangan sosial adalah sebagai berikut:

   a. Saling mengejek
   b. Kurangnya rasa persaudaraan
   c. Rasa solidaritas yang tidak dimaknai dengan baik

   Pertentangan sosial tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat, tapi juga di kalangan pelajar bahkan di ruang lingkup yang lebih kecil seperti keluarga. Contoh pertentangan sosial adalah tawuran, kerusuhan, perang antar suku dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Tak jarang pula pertentangan sosial terjadi karena didasari oleh keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang. Sebenarnya pertentangan sosial bisa dihilangkan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  a. Saling menghargai
  b. Jujur
  c. Mengutamakan persatuan dan kesatuan
  d. Mementingkan kepentingan sosial dibanding kepentingan pribadi atau kelompok

B. INTEGRASI MASYARAKAT

    Hubungan antara integrasi masyarakat dengan pertentangan sosial adalah dengan adanya integrasi masyarakat, intensitas pertentangan sosial bisa dikurangi bahkan mungkin dihilangkan. Karena integrasi sosial dapat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Sebenarnya integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
   a. Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
   b. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

   Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

  B.1. Bentuk Integrasi Sosial
 
   a. Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan asli.
   b. Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

  B.2. Faktor-Faktor Pendorong

   Berikut beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya integrasi sosial:

   a. Faktor Internal :
       - Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
       - Tuntutan kebutuhan
       - Jiwa dan semangat gotong royong

   b. Faktor External :
       - Tuntutan perkembangan zaman
       - Persamaan kebudayaan
       - Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
       - Persaman visi, misi, dan tujuan
       - Adanya tantangan dari luar

C. CONTOH KASUS

   Salah satu bentuk pertentangan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat adalah pertentangan antara individu dengan kelompok. Berikut contoh kasusnya

JAKARTA - Sekelompok warga dan pemuda nyaris bentrok di Jalan Penggalang, RT 10/RW 01 Matraman, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2013) malam. Berdasarkan Informasi yang dihimpun, ketegangan tersebut diawali adanya pemukulan yang diduga dilakukan oleh warga wilayah Matraman terhadap salah satu pemuda, terjadi sekira 19.30 WIB. 

Mendengar adanya pemukulan terhadap rekannya, pemuda dari etnis tertentu langsung melancarkan sweeping di wilayah tersebut sekira pukul 22.30 WIB. Sweeping tersebut dimaksudkan untuk mencari pelaku pemukulan teman mereka. Aksi tersebut kemudian digagalkan polisi yang sudah berjaga-jaga di sana. 

"Mereka mau masuk ke pemukiman warga. Warga sudah pada standby," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP. M Saleh di lokasi, Minggu (24/11/2013). 

Hingga berita ini diturunkan, para warga masih berkumpul di Mapolsek Metro Matraman Jakarta Timur. Sampai saat ini, petugas gabungan dari Kepolisian dan TNI telah berjaga di sekitar lokasi kejadian mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. (ydh)

D. SOLUSI

   Berdasarkan kasus di atas, telah disebutkan bahwa penyebab dari pertentangan yang terjadi adalah pemukulan yang dilakukan seseorang yang diduga sebagai warga di suatu daerah terhadap seorang pemuda dari golongan tertentu. Dengan adanya pemukulan tersebut kemudian anggota dari golongan si pemuda tersebut berniat untuk mencari pelakunya.
   
   Ada baiknya sebelum dilakukan sweeping atau pencarian pelaku pemukulan, anggota atau teman-teman si pemuda mengetahui lebih dahulu penyebab warga tersebut memukulnya. Karena tidak mungkin jika warga itu memukul si pemuda tanpa alasan yang jelas.

   Rasa toleransi yang dimiliki anggota golongan tersebut lebih baik dimaknai secara benar. Tidak selamanya anggota harus dibela. Ada kalanya mereka harus mencerna baik-baik apa yang sebenarnya terjadi baru kemudian mencari jalan keluarnya dengan baik-baik pula.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

   Pertentangan sosial merupakan hal yang pasti ditemui di setiap lingkungan masyarakat. Hal sepele yang mestinya bisa diselesaikan dengan baik kerap menjadi penyebabnya. Semakin sering pertentangan sosial terjadi semakin kecil pula kemungkinan untuk mencapai suatu kerukunan. Oleh karena itu perlu diterapkan beberapa hal yang dapat membantu untuk mencegah terjadinya pertentangan sosial. Dimulai dari diri sendiri, penanaman rasa toleransi, menghargai, dan mengutamakan kerukunan, kesatuan serta persatuan harus sudah dimulai sejak dini. Karena tanpa adanya rasa tersebut di dalam diri kita, proses integrasi sosial yang juga dapat membantu menciptakan suatu kerukunan tidak akan tercapai.

Sumber:
http://chikenbone-pertentangansosial.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial
http://jakarta.okezone.com/read/2013/11/25/500/902008/warga-pemuda-nyaris-bentrok-di-matraman