Senin, 27 April 2015

E-commerce dan Saya

Salah satu alternatif dalam melakukan traksaksi jual beli yang banyak dilakukan saat ini adalah belanja via online. Belanja merupakan pemerolehan barang atau jasa dari penjual dengan tujuan membeli pada waktu itu. Belanja adalah aktivitas pemilihan dan/atau membeli. Dalam beberapa hal dianggap sebagai sebuah aktivitas kesenggangan juga ekonomi. Daring (bahasa Inggris: online) memiliki makna tertentu dalam hal teknologi komputer dan telekomunikasi. Secara umum, "online" menunjukkan keadaan konektivitas. Daring juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana komputer dapat saling bertukar informasi karena sudah terhubung. Jadi, belanja online adalah kegiatan pemerolehan barang yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komputer dan telekomunikasi melalui berbagai media yang dapat mehubungkan pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan belanja yang akan dilakukan.

Meskipun banyak yang melakukan kegiatan belanja online, banyak dari orang yang memilih untuk tidak melakukannya termasuk saya. Berbagai alasan yang menyebabkan saya untuk tidak melakukan belanja online. Salah satunya adalah banyaknya cerita yang saya terima dari orang-orang di sekitar saya mengenai pengalamannya belanja online. Memang tidak semua pengalamannya buruk, namun hal-hal negatif yang mereka utarakan mengenai pengalamannya tersebut saya anggap cukup fatal, contohnya seperti produk yang telat sampai, produk nyasar ke alamat lain, atau produk asli yang tidak sesuai dengan produk yang ditampilkan. Meskipun begitu, belanja online tetap punya sisi positifnya sendiri. Berikut saya akan menampilkan kembali artikel dari sebuah halaman website mengenai pengalaman berbelanja online :

Tips Terhindar dari Penipuan Saat Belanja Online

Belanja online adalah salah satu kegiatan yang marak dilakukan saat ini. Di antara manfaat yang membuat masyarakat lebih memilih berbelanja secara online adalah hemat waktu, biaya, dan tenaga. Ya, dengan belanja online Anda tidak perlu datang ke pusat perbelanjaan, mencari toko yang menjual produk yang Anda inginkan, berkeliling dari satu toko ke toko lain untuk melakukan perbandingan harga, dll. Dengan belanja online, waktu, biaya, dan tenaga bisa Anda hemat sekaligus. Hmm, menguntungkan sekali, bukan?

Nah, itulah beberapa keuntungan yang bisa kita dapat bila berbelanja secara online. Namun, jika tidak hati-hati, bukan keuntungan, justru malah kerugian yang akan kita dapat, yaitu kerugian finansial akibat penipuan yang dilakukan oleh toko online jahat.

Kasus penipuan yang dilakukan oleh toko online jahat sudah sangat sering terjadi. Untuk menghindari penipuan, sebelum memutuskan belanja di suatu toko online, Anda harus mengetahui dulu reputasi toko online tersebut.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, cara termudah untuk mengetahui reputasi suatu toko online adalah dengan mengetikkan kata kunci “Pengalaman Belanja di… (isi titik-titik dengan nama toko online)” di laman Google. Sebagai contoh, jika kita menulis kata kunci “Pengalaman Belanja di Lazada” di Google maka akan muncul hasil pencarian sebagai berikut (lihat screenshot):

Setelah muncul, klik link satu per satu dan selanjutnya Anda tinggal membacanya secara teliti. Utamakan tulisan yang menyertakan bukti foto atau video. Jika tidak ada bukti, abaikan saja tulisan tersebut. Sebab ada sebuah adagium yang sepertinya sudah disepakati oleh mayoritas pengguna internet: no photo: hoax (Jika tidak ada foto, maka isi tulisan tersebut palsu). Jika mayoritas tulisan berisikan kesan puas berbelanja di toko online tersebut, berarti reputasi sang toko online bagus dan Anda bisa memutuskan untuk berbelanja online di toko tersebut. Jika tidak, berarti toko online tersebut memiliki reputasi jelek dan Anda saya persilahkan untuk tidak berbelanja di toko online tersebut.

Apakah Toko Online Bereputasi Jelek Adalah Benar-Benar Penipu dan Toko Online Bereputasi Bagus Adalah Benar-Benar Baik?

Memang kita tidak bisa memastikan hal tersebut 100 persen. Bisa saja terjadi, karena persaingan yang tidak sehat, sebuah toko online yang jujur dan terpercaya diisukan buruk pelayanannya dan banyak orang yang tertipu dengannya. Atau, toko online yang buruk dicitrakan positif dengan menggunakan beberapa aplikasi khusus seperti http://simitator.com/, http://statusclone.com/, dan http://www.fakebookstatus.com/. Nah, untuk memastikan bahwa kita benar-benar berbelanja di toko online yang baik, maka cara yang bisa kita tempuh adalah mencari toko online yang bersedia menggunakan metode pembayaran COD (Cash on Delivery) atau escrow (Di Indonesia metode escrow juga biasa disebut metode rekber [Rekening Bersama]). Jika toko online tersebut berlokasi dekat dengan alamat kita, pilih opsi pembayaran COD. Jika jauh, pilih escrow/rekber.

Pengalaman Pertama Belanja di Lazada

Saya pribadi awalnya ragu berbelanja di Lazada, mengingat maraknya penipuan online yang terjadi. Walaupun tampilan website Lazada begitu bagus, keren, dan profesional, tetapi karena maraknya kasus penipuan online, saya pun jadi takut juga. Oleh karena itu, saya baca terlebih dahulu keterangan tentang Lazada selengkapnya. Dan setelah saya baca, baru diketahui bahwa Lazada juga menyediakan opsi pembayaran secara COD. Setelah tahu bahwa Lazada meyediakan metode pembayaran COD, saya pun memutuskan untuk melakukan pembelian di Lazada dengan menggunakan metode tersebut. Pesan duluan, bayar ketika barang sudah sampai di rumah. Sungguh nyaman dan aman.


Demikian sharing sederhana dari saya, semoga bermanfaat!

Dari artikel tersebut saya akan menyimpulkan beberapa hal. Hal pertama adalah bahwa melakukan belanja online tidak selamanya merugikan, banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan memilih alternatif belanja online, antara lain menghemat biaya, tenaga dan waktu. Meskipun begitu, para pembeli atau orang-orang yang berniat untuk membeli sebuah produk dari sebuah merk secara online haruslah berhati-hati agar tidak ditipu oleh pihak penjual. Salah satu cara agar terlindungi dari kegiatan penipuan adalah dengan mencari tahu dan melihat reputasi yang dimiliki pihak penjual tersebut dari sumber yang terpercaya.

Ada juga cara lain yang dapat kita jadikan langkah pencegahan agar tidak sampai tertipu oleh penjual produk secara online. Yaitu dengan memilih opsi pembayaran COD (Cash on Delivery) atau escrow (Di Indonesia metode escrow juga biasa disebut metode rekber [Rekening Bersama]). COD adalah transaksi di mana pembayaran untuk produk yang dipesan dilakukan saat pelanggan menerima produk. Pembayaran dapat dilakukan dengan tunai, kartu kredit dan kartu debit (dengan logo visa dan master). Sedangkan rekber adalah suatu instansi yang berperan sebagai perantara dalam terjadinya transaksi online. Sebenarnya rekber itu cuma istilah saja. Diluar negeri istilah ini dikenal dengan nama ESCROW SERVICE.


Sumber :

http://blog.lazada.co.id/tips-terhindar-dari-penipuan-saat-belanja-online/

http://id.wikipedia.org/wiki/Dalam_jaringan_dan_luar_jaringan

http://id.wikipedia.org/wiki/Belanja

http://www.rakuten.co.id/info/cod/

http://blog.crowguard.com/pengertian-definisi-lengkap-rekber-rekeningbersama/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar