Rabu, 28 Mei 2014

Manusia dan Kebudayaan

Manusia

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

* NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

* ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".

* UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik

* SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar

* KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.

* I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

* OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

* ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

* PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.


Kebudayaan


Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

A. Tujuh unsur kebudayaan universal

1. Sistem Religi
    Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
    Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang pa-ling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

3. Sistem Pengetahuan
   Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup
   Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem EkonomiTerlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan
   Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain

6. Bahasa
  Bahasa Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

7. Kesenian
   Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.


B. Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujudnya
 
    1. Kompleks gagasan    
    2. Konsep
    3. Pikiran manusia

Unsur-Unsur


A. Unsur Pembangun Manusia
   
     Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia

1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
        a. Jasad,
        b. Hayat.
        c. Ruh,
        d. Nafs.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan

      Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.

      C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan universal,yaitu :

      1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
      2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
      3. Sistem Pengetahuan
      4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
      5. Sistem Teknologi dan Peralatan
      6. Bahasa
      7. Kesenian.

Wujud Kebudayaan


Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
      1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
      2. Kompleks aktivitas.
      3. Wujud sebagai benda.

Hubungan Manusia dan Kebudayaan


     Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dengan diberikannya perasaan, akal, dan pikiran, hanya manusialah makhluk Tuhan yang dapat menciptakan suatu kebudayaan. Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga memiliki peran sebagai makhluk yang berbudaya. Berbudaya disini berarti melakukan sesuatu yang menghasilkan suatu kebudayaan, mengingat kebudayaan atau budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang dikaitkan dengan akal manusia. Kebudayaan sendiri sebenarnya tercipta dari pola perilaku manusia yang dari waktu ke waktu akan berubah menjadi sebuah kebiasaan dan berujung menjadi suatu kebudayaan yang nantinya akan dijaga dan dilestarikan oleh generasi manusia yang selanjutnya.

    Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
      1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
      2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
      3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Sumber:





Sabtu, 26 April 2014

Kebudayaan Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya. Kaya akan Sumber Daya Alam dan juga kebudayaan. Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan di Indonesia sangat beragam dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tari daerah, pakaian adat, senjata tradisional dan masih banyak lagi. Berikut macam-macam kebudayaan yang ada Indonesia:

Rumah adat



Sumatera Barat : Rumah Gadang 
Sumatera Selatan : Rumah Limas
Jawa : Joglo
Papua : Honai
Sulawesi Tenggara: Istana buton
Sulawesi Utara: Rumah Panggung
Kalimantan Barat: Rumah Betang
Nusa Tenggara Timur: Lopo

Tarian




Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog.
Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet.
Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
Aceh: Saman, Seudati.
Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
Betawi: Yapong
Sunda: Jaipong, Reog, Tari Topeng
Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor

Lagu


Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
Maluku : Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama
Melayu : Soleram, Tanjung Katung
Minangkabau : Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang
Aceh : Bungong Jeumpa
Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha Nusa Tenggara Timur
Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)

Musik




Jakarta: Keroncong Tugu. 
Melayu : Hadrah, Makyong, Ronggeng
Makassar : Gandrang Bulo, Sinrilik
Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang

Alat musik




Jawa: Gamelan.
Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
Gendang Bali
Gendang Karo
Gendang Melayu
Gandang Tabuik
Sasando
Talempong

Gambar




Jawa: Wayang.
Jawa: Patung Buto, patung Budha.
Bali: Garuda.
Irian Jaya: Asmat.

Pakaian




Jawa: Batik.
Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule.
Lampung : Tapis
Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur
Bugis - Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu

Suara


Jawa: Sinden.
Sumatra: Tukang cerita.
Talibun : (Sibolga, Sumatera Utara)

Sumber:

Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Definisi Budaya


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Pengertian kebudayaan


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaannya:

  • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
  • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
  • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

Kebudayaan berdasarkan wujudnya


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga,yaitu:

  • Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.

  • Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

  • Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Kebudayaan Barat dan Kebudayaan Timur


Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai western culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam konon barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat. Ada 3 ciri dominan dalam Kebudaya Barat:

- Pertama adalah “penghargaan terhadap martabat manusia”.

- Kedua adalah “kebebasan”. 

- Ketiga adalah “penciptaan dan pemanfaatan teknologi”.

Kebudayaan Timur adalah lawan dari kebudayaan barat, dimana Orang Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya saja nilai kesopanan.
Hal yang paling dominan dari Kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh. Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu hal yang dominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.

Perbedaan Kebudayaan Barat dengan Kebudayaan Timur


Berdasarkan hal positif yang dapat diterapkan :

a. Budaya Barat

   1. Lebih selektif dalam berbagai bidang.
   2. Mempunyai disiplin tinggi.
   3. Terus terang dan to the point.

b. Budaya Timur

   1. Kebersamaan dalam hubungan lebih dipentingkan.
   2. Menjaga perasaan orang lain.
   3. Sopan santun.
   4. Penghargaan terhadap orang yang lebih tua.
   5. Adat istiadat yang masih di pegang teguh.


Sumber:

http://januar-ikmal.blogspot.com/2012/03/definisi-kebudayaan.html

http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.com/2013/05/ibd-kebudayaan-barat.html

http://dzumanjipunya.wordpress.com/2011/12/31/jenis-jenis-kebudayaan/


Sabtu, 22 Maret 2014

Etika Menulis di Internet

     Menulis adalah suatu kegiatan yang bisa dilakukan semua orang. Tidak hanya kertas, sekarang ini media sosial di internet juga sudah banyak digunakan untuk menulis. Banyak dari mereka yang menulis memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada para pembaca. Dalam menulis ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau dikenal dengan etika menulis di internet. Etika sering diartikan sebagai kebiasaan atau tata cara yang dapat digunakan untuk menilai baik buruknya seseorang. Berikut adalah beberapa hal yang termasuk dalam etika menulis di internet:

1. Menggunakan bahasa yang sopan dan gunakan EYD dalam penulisan
    Penggunaan bahasa yang sopan merupakan faktor penting yang dapat menarik perhatian para pembaca. Penulisan EYD juga membantu para pembaca untuk dapat mengerti dan memahami apa yang kita tulis.

2. Tidak menulis hal-hal yang mengandung pornografi dan SARA
    Hal-hal yang mengandung SARA (Sosial, Adat, Ras dan Agama) adalah hal yang sensitif untuk sebagian orang. Perbedaan persepsi tentang hal ini dapat menimbulkan pertentangan dimana-mana. Ada baiknya untuk mencegah terjadinya pertentangan yang tentunya tak diinginkan, kita pelajari baik-baik apa yang ingin ditulis terutama yang berkaitan dengan SARA.

3. Tidak membajak karya orang lain
    Ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap orang lain atas apa yang sudah mereka tulis. Jika kita ingin mengutip, atau mengambil tulisan orang lain ada baiknya kita juga mencantumkan sumber dimana kita mendapatkan tulisan itu.

4. Meminimalisir penggunaan kata dengan menggunakan huruf kapital / menggunakan capslock berlebihan

5. Tidak memanipulasi informasi-informasi yang terkandung didalam blog

6. Tidak menjelekkan orang atau pihak lain
    Alasan terkuat mengapa kita tidak boleh menjelekkan orang atau pihak lain dalam tulisan yang kita buat adalah adanya aturan hukum yang mengatur tentang pencemaran baik. Di bawah ini ada beberapa peraturan yang mengatur tentang menulis di internet:

Pasal 27 :
(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.


(2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian


(3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.


(4) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan./atau pengancaman


Pasal 28 :

(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

(2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).



Sumber:
http://af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/
http://anderzt.blogspot.com/p/tata-cara-etika-menulis-di-internet.html
http://aprasetyaa.blogspot.com/2012/11/etika-dan-tata-cara-menulis-di-internet.html
http://nauvallrizal.tumblr.com/post/33160921022/etika-menulis-di-internet
http://gitarachmawati.blogspot.com/2013/10/etika-dan-kode-etik-menulis-di-internet.html